Nama : Saraswati Diana
Kelas : 3EB19
Npm : 26212845
Bahasa Indonesia
ke-2
Tugas nomor 4
Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil
dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum
dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Macam - macam karangan ilmiah:
Ada berbagai macam karangan ilmiah, berikut diantaranya :
- Laporan penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
- Skripsi. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
- Tesis. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
- Disertasi. Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
- Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
- Laporan kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
Jenis-jenis Karangan :
Narasi
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada
narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian
itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian,
tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu
bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita
yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta
atau fiksi. Narasi yang berisi fakta
disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi
disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan
contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan
urutan awal – tengah – akhir.
·
Awal narasi biasanya
berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus
dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
·
Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu
konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai
klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
·
Akhir cerita yang mereda
ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan
panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita
dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi)
cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan,
dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan
menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik
simba.
1. (What)
Apa yang akan diceritakan,
2. (Where)
Di mana seting/lokasi ceritanya,
3. (When)
Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
4. (Who)
Siapa pelaku ceritanya
5. (Why)
Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
6. (How)
Bagaimana cerita itu dipaparkan.
Soekarno mengucapkan pidato
tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Contoh narasi berisi fakta: saya malam ini akan tidur dan bangun esok pagi.
Deskripsi
Karangan
deskripsi adalah karangan yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar
pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu.
Contoh
dari Deskripsi :
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan
suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang
yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan
meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku
dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan
rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari
kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna
hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat
seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan
ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya
seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai
petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk, di jalan" terlihat ibu-ibu yang
sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur. Tetanggaku seorang peternak
bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan orang".
Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebeknya kerawah
dekat sawah untuk mencari makan, bebek yang pintar berbaris dengan rapi
pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita
bangun tidur. Dihalaman rumah kakekku yang menghadap ketimur terdapat
pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat, disamping
kiri potehon mangga dapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum
musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat
manis rasanya. sungguh pemandangan yang sangat indah yang sangat asri dan damai
ini adalah tempat tinggal kakek ku dan tempat kelahiran ku. Desa yang bernama Nambahdadi
ini adalah tempat yang paling aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu
kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai.
Eksposisi
Untuk memperjelas uraian, dapat
dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang
eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja.
Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi: *
Menentukan topik/tema * Menetapkan tujuan * Mengumpulkan data dari berbagai
sumber * Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
·
Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:
·
Peranan majalah dinding di sekolah
·
Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Contoh karangan eksposisi pada umumnya:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan
akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga
perencanaan sistem informasi
akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok,
yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa
pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem
informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam
bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif
untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Argumentasi
Karangan
argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran
sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan fakta
yang meyakinkan.
Contoh Argumentasi:
Kesuburan Tanah
Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha
pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan
berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan
dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara
menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang
belum digarap petani.
Kesuburan tanah sangat berpengaruh
terhadap kesuburan tanamanbagi para petani. Tak hanya baik bagi kesuburan tanah
tapi juga akan memperbaiki kualitas dari tanaman sehingga akan mampu
menghasilkan niali rupiah yang baik bagi petani.
Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. Karangan ini pun memerlukan data sebagai penunjang.
Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. Karangan ini pun memerlukan data sebagai penunjang.
Contoh Persuasi :
pendidikan
adalah hal yang paling mendasar yang harus kita jalankan,baik pendidikan formal
atau informal dan pendidikan baik secara langsung kita ucapkan itu pendidikan
atau pendidikan yang tidak kita rasakan itu telah mendidik.Pendidikan yang
paling mendasar dan akan menjadi landasan adalah pendidikan di lingkungan
keluarga setelah itu pendidikan formal namun dewasa ini seseorang dituntut
memiliki riwayat pendidikan formal yang baik dan skill serta attitude.Untuk itu
kita dituntut untuk memiliki pendidikan yang baik dari sisi formal maupun
informal untuk menghadapi tuntutan-tuntutan yang ada
*kalimat terakhir adalah penanda persuasif=ajakan
*kalimat terakhir adalah penanda persuasif=ajakan
Sifat
karya ilmiah formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak
emosional mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri
(interprestasi yang lain).
2. Logis disusun
berdasarkan urutan yang konsisten.
3. Efektif satu
kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien hanya
mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
Bentuk Karya Ilmiah
Dalam
karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau
laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
1.
Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah
pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal
ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu
pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok
saja dan tanpa daftar isi.
2.
Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya
ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian,
observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan
ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut
Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1,
Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3.
Buku Ilmiah
Buku
ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh
sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah
dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1.
Struktur Sajian
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.
Komponen dan Substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.
Sikap Penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.
Penggunaan Bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang
baku.
Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
·
Ditulis
berdasarkan fakta pribadi,
·
Fakta yang
disimpulkan subyektif,
·
Gaya bahasa
konotatif dan populer,
·
Tidak memuat
hipotesis,
·
Penyajian
dibarengi dengan sejarah,
·
Bersifat
imajinatif,
·
Situasi
didramatisir,
·
Bersifat
persuasif.
·
Tanpa
dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya
non-ilmiah, yaitu:
·
Dongeng
·
Cerpen
·
Novel
·
Drama
·
Roman
Karangan Semi Ilmiah
(Populer)
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Daftar
Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar