SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA (DI AMERIKA,
MEKSIKO, JEPANG, CINA, DAN INDIA)
v Sistem Akuntansi Keuangan Negara
Pengertian akuntansi
sebagaimana dikemukakan oleh Accounting Principle Board (APB) yang memandang
akuntansi dari sudut fungsinya sebagai berikut : Menurut Halim (2002:138)
“Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang
dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam membuat
pilihan-pilihan yang nalar di antara berbagai alternatif tindakan. Akuntansi
meliputi beberapa cabang, antara lain akuntansi keuangan, akuntansi manajemen
dan akuntansi pemerintahan”.
Sistem akuntansi adalah
prosedur-prosedur yang harus dilaksanakan untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan oleh pihak-pihak di dalam dan di luar organisasi. Organisasi bebas
merancang dan menerapkan berbagai prosedur yang diharapkan dapat menghasilkan
informasi yang dibutuhkan. Akan tetapi karena Universitas Sumatera Utara
informasi yang harus disajikan kepada pihak-pihak di luar organisasi telah
diatur dalam standar akuntansi maka organisasi harus merancang sistem
akuntansinya yang dapat menghasilkan laporan keuangan sebagaimana ditetapkan
dalam standar akuntansi untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan standar
akuntansi.
Ø
Benua
Amerika
1.
Sistem
Akuntansi Keuangan di Amerika
Di
Amerika Serikat, akuntan yang berpraktik disebut Certified Public Accountant (CPA), Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Management Accountant (CMA). Perbedaan jenis sertifikasi
adalah dalam hal jenis-jenis jasa yang ditawarkan, walaupun mungkin saja satu
orang memiliki lebih dari satu sertifikat. Sebagai tambahan, banyak pekerjaan
akuntansi dikerjakan oleh seseorang tanpa memiliki sertifikasi namun di bawah
pengawasan seorang akuntan bersertifikat.
Sertifikasi
CPA dikeluarkan di negara bagian tempat kedudukan yang bersangkutan berupa izin
untuk menawarkan jasa auditing kepada publik, walaupun kebanyakan kantor
akuntan juga menawakan jasa akuntansi, perpajakan, bantuan litigasi dan
konsultansi keuangan lainnya. Persyaratan untuk mendapat sertifikat CPA
bervariasi di antara negara bagian, namun ujian Uniform Certified Public Accountant diharuskan di setiap negara bagian.
Ujian ini dibuat dan diperiksa oleh American Institute of Certified Public Accountants.
Sertifikasi
CIA dikeluarkan oleh Institute
of Internal Auditors (IIA),
yang diberikan kepada kandidat yang lulus dalam empat bagian ujian. CIA
kebanyakan memberikan jasanya kepada pemberi kerja langsung bukan kepada publik.
Sertifikasi CMA diberikan oleh Institute
of Management Accountants (IMA),
yang diberikan kepada kandidat yang dinyatakan lulus dalam empat bagian ujian
dan memenuhi pengalaman praktik tertentu berdasarakan ketentuan IMA. CMA
kebanyakan memberikan jasanya kepada pemberi kerja langsung bukan kepada
publik. CMA juga bisa menawarkan jasanya kepada publik, namun dengan lingkup
yang lebih kecil dibanding CPA.
2.
Sistem
Akuntansi Keuangan di Meksiko
Meksiko merupakan
Negara berbahasa Spanyol dengan penduduk terbanyak di dunia. Meksiko memiliki
secara umum perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau
dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum, sedangkan
perusahaan swasta mendominasi industri manufaktur, konstruksi, pertambangan,
hiburan dan jasa. Pemerintah juga melakukan privatisasi kepemilikannya dalam
industri-industri yang tidak strategis. Reformasi ekonomi pasar bebas selama
tahun 1990-an membantu mengurangi inflasi, meningkatkan tingkat pertumbuhan
ekonomi, dan memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat. Perjanjian yang
paling penting untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara
( North American Free Trade Agreement – NAFTA ) yang ditandatangani dengan
Kanada dan Amerika Serikat tahun 1994.
Meksiko merupakan perekonomian ke-9 terbesar di dunia (dalam hal PDB). Berdasarkan standar internasional masih relatif kecil, karena perusahaan lebih menyukai untuk memperoleh modal melalui uatang disbanding dengan ekuitas.Mengingat dominasi perusahaan yang dikontrol keluarga, perusahaan-perusahaan meksiko tradisional menjaga informasinya dan merahasiakan pelaporan keuangan. Ciri penting lain akuntansi meksiko adalah penggunaan akuntansi tingkat harga umum yang komprehensif sebagai dasar pengukuran. Meksiko juga berkomitmen terhadap harmonisasi dengan IAS/IFRS. Meksiko semakin melihat tuntutan IASB atas sejumlah masalah akuntansi, khususnya apabila tidak terdapat standar Meksiko yang membahasnya.
Meksiko merupakan perekonomian ke-9 terbesar di dunia (dalam hal PDB). Berdasarkan standar internasional masih relatif kecil, karena perusahaan lebih menyukai untuk memperoleh modal melalui uatang disbanding dengan ekuitas.Mengingat dominasi perusahaan yang dikontrol keluarga, perusahaan-perusahaan meksiko tradisional menjaga informasinya dan merahasiakan pelaporan keuangan. Ciri penting lain akuntansi meksiko adalah penggunaan akuntansi tingkat harga umum yang komprehensif sebagai dasar pengukuran. Meksiko juga berkomitmen terhadap harmonisasi dengan IAS/IFRS. Meksiko semakin melihat tuntutan IASB atas sejumlah masalah akuntansi, khususnya apabila tidak terdapat standar Meksiko yang membahasnya.
- Sistem Akuntansi Keuangan di Argentina
Argentina
memiliki sistem akuntansi yang unik di Amerika Latin. Standar akuntansi mereka
ditetapkan oleh FACPCE, tapi struktur FACPCE berbeda dengan negara Latin
lainnya. FACPCE terdiri dari 24 dewan terpisah yang datang bersama untuk
membuat resolusi teknikal (TR), yang mana berkaitan dengan norma akuntansi pada
subjek tertentu. Setiap anggota dewan mewakili yuridikasi yang berbeda di
Argentina.. setelah TR terbentuk oleh FCAPCE, maka anggota dewan memutuskan
untk menyetuui TR tersebut atau mengamandemennya untuk bagian tertentu. Sebagai
hasilnya adalah harmonisasi di seluruh negeri bisa tercapai jika semua standar
bisa diadopsi tanpa adanya perubahan apapun.
Argentina
juga menunjukan kebingungan antara siapa yang bisa mengajukan hukum daripada
standar akuntansi. Dengan memperhitungkan bahwa tingkat inflasi di argentina
beberapa tahun yang lalu tinggi, konsep dari level harga umum (GPL/General
Price Level) juga telah dipertimbangkan untuk di formulasikan ke dalam
standar akuntansi. Lebih spesifik lagi akuntansi GPL memperbolehkan Argentina
untuk mengatur jumlah kas pada laporan keuangan mereka untuk mencerminkan
kemampuan membeli mereka. Tapi pemerintah Argentina memutuskan untuk
mengeluarkan keputusan ke institusi regulasi Argentina seperti CNV dan Bank
Sentral untuk tidak menerima GPL.
- Sistem Akuntansi Keuangan di Brazil
Brasil
memiliki ekonomi terbesar kedelapan menurut nominal GDP di
dunia, dan terbesar ketujug menurut purchasing power parity.
Ekonomi
Brasil dikarakterisasikan
oleh ekonomi berorientasi ke dalam dan pasar bebas secara moderat. Ekonomi Brasil adalah
yang terbesar di Amerika Latin dan terbesar kedua di hemisfer barat. Dari 2000 sampai 2012, Brazil menjadi
salah satu dari ekonomi utama dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan rata-rata peringkat
pertumbuhan GDP tahunan lebih dari 5%, dengan ekonominya pada 2012 yang
menggeser Britania Raya,
membuat ekonomi Brasil menjadi ekonomi terbesar keenam di dunia.
Tradisi akuntansi
Brazil memberikan informasi yang dibutuhkan kreditor dan otoritas pajak. Pemerintahan, undang-undang perusahaan, dan
aturan perpajakan merupakan hal fundamental dalam sistem akuntansi Brazil. Profesi akuntansi di Brazil perkembangannya
tidak sebaik di negara-negara Anglo-Saxon. Organisasi akuntan di Brazil,
IBRACON dan Federal Accounting Council menerbitkan standar akuntansi sebagai
GAAP yang berlaku di Brazil.
Ø
Benua
Eropa
1. Sistem Akuntansi Keuangan di Inggris
Warisan Inggris bagi
dunia sangat penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang
mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian
hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan benar dan wajar) juga berasal
dari Inggris.
Inggris memperbolehkan
baik metode akusisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk Penggabungan
usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan metode merger begitu ketat
sehingga hampir tidak pernah digunakan. Pada Tahun 2003, Departemen perdagangan
dan Perindustrian mengumumkan bahwa mulai bulan Januari 2005, Seluruh
perusahaan Inggris diperbolehkan untuk menggunakan IFRS, selain GAAP
2. Sistem Akuntansi Keuangan di Belanda
Akuntansi di Belanda
memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi
dan pelaporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik profesiona
yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya
berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak
merupakan dua aktivitas terpisah. Akuntansi Belanda bersedia untuk
mempertimbangkan ide-ide dari luar. Belanda merupakan salah satu pendukung
pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan
pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat
diterima. Menganut code law, sehingga pengaturan akuntansi
diatur oleh Negara. Akuntansi
di Belanda sama dalam segala hal seperti pada Inggris dan Anglo-American. Hukum
perusahaan dan profesi akuntansi memiliki pengaruh yang besar meskipun jumlah
perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham relatif sedikit.
3. Sistem Akuntansi Keuangan di Polandia
1990
melakukan pendekatan shock terapy model reformasi yang dilakukan secara
bersama-sama untuk privatisasai ekonomi. Tahun 2004 Polandia bergabung dalam Uni Eropa.
Ketika dalam rezim komunis, akuntansi
digunakan untuk mengatur penggunaan sumberdaya nasional dan mencegah pencurian
aset publik. Akuntansi Soviet dikenalkan
tahun 1953 – 1954 yang mengalokasikan surplus untuk kegiatan pendanaan negara Transisi sistem akuntansi Polandia meliputi
tiga tahapan, 1991, 1994 dan 2000. Keputusan Menteri Keuangan yang mengatur
akuntansi dikeluarkan pada tahun 1991 mendefinisikan posisi auditor dan
merefleksikan perubahan sistem yang sebelumnya berorientasi pajak Pada tahun 1994, undang-undang akuntansi
Polandia dibuat untuk mendekatkan dengan standar yang berlaku di Uni Eropa. Pada tahun 2002 diterbitkan peraturan
pemerintah yang mengarah pada harmonisasi standar akuntansi Polandia dengan
IFRS.
4. Sistem Akuntansi Keuangan di Jerman
Pada
awal tahun 1970-an, uni Eropa (UE) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi,
yang harus diadopsi oleh negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional.
Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh, kedelapan seluruhnya masuk kedalam
hukum Jerman melalui Undang-undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan
pada tanggal 19 Desember 1985
Menganut
code law, sehingga standar akuntansi di Jerman tergantung pada undang-undang.
Akuntansi di Jerman didisain untuk menghitung jumlah penghasilan yang hati-hati
(prudent).
Standar
Akuntansi di Jerman (GASB) diawasi oleh GASC yang didirikan pada 1998, dan
bertugas untuk mengembangkan standar Jerman yang cocok dengan standar
internasional.
5. Sistem Akuntansi Keuangan di Perancis
Akuntansi
di Perancis memiliki karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri harus
mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki
fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual
merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena
pajak. Metode pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat
penggabungan usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat
digunakan dalam beberapa kondisi.
Muhibah
(goodwill) umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap laba, namun tidak
ditentukan berapa lama periode amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu
diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha
patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan
yang tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik
translasi mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak
perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs
penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas.
Ø
Benua
Asia
1. Sistem Akuntansi Keuangan di Jepang
Akuntansi
dan Pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh
domestik dan internasional, untuk memahami akuntansi Jepang, seseorang harus
memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Perusahaan – perusahaan
Jepang saling memiliki akuitas saham satu sama lain, dan sering kali
bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini
menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa – yang disebut sebagai
keiretsu Modal usaha keiretsu, ini sedang dalam perubahan seiring dengan
reformasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi
yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya
ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas
standar pelaporan keuangan Jepang.
Hukum
komersial mewajibkan perusahaan perusahaan besar untuk menyusun laporan
konsolidasi, perusahaan yang mencatat saham harus menyusun laporan konsolidasi
sesuai dengan SEL. Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan
konsolidasi dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduannya.
Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan
tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya. Meskipun
metode penyatuan kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan
usaha umumnya digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva
bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode
ekuitas digunakan untuk mencatat usaha patungan. Menganut code law. Jepang merupakan negara tradisional dengan akar budaya
yang sangat kuat. Muncul keiretsu, yaitu kebersamaan atau konglomerasi
gaya Jepang.
2. Sistem Akuntansi Keuangan di Cina
Akuntansi
di Cina memiliki sejarah panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal
pertanggungjawaban dimulai pada masa Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen
menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaan dan membandingkan
pencapaian dikalangan bangsawan. Karakteristik utama akuntansi di Cina saat ini
berasal dari pendirian Republik Rakyat Cina yang menerapkan suatu perekonomian
terencana yang sangat terpusat, yang mencerminkan prinsip – prinsip Marxisme
dan pola – pola yang dianut Uni Soviet.
Komite
Standar akuntansi Cina bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi.
Proses penetapan standar ini mencakup pembagian tugas melakukan penelitian
kepada sejumlah gugus tugas. Anggota CASC terdiri dari para ahli yang berasal
dari kalangan akademisi, dan kelompok – kelompok utama lainnya yang berhubungan
dengan perkembangan akuntansi di Cina. CASC telah menerbitkan standar akuntansi
terhadap masalah – masalah seperti laporan arus kas, restrukturisai utang,
pendapatan, transaksi nonmoneter, kontijensi dan sewa guna usaha.
3. Sistem Akuntansi Keuangan di India
Pada
tahun 1950-an, >50% masyarakat India berada dalam kemiskinan. Beberapa tahun
terakhir, India menunjukkan kemajuan ekonomi signifikan. Hukum murni India berasal dari Inggris
sehingga standar akuntansi India berfokus kepada kebutuhan informasi untuk
investor. Pada tahun 1949, didirikan
Institute of Chartered Accountants (ICAI) sebagai organisasi nasional untuk
akuntan di India san Accounting Standard Boards (ASB) sebagai lembaga yang
memformulasikan standar akuntansi. untuk membantu ICAI menjalankan tugasnya
membuat dan memodifikasi standar akuntansi di India. ICAI anggota International Federation of
Accountants (IFAC) menggunakan dan mempromosikan IFRS untuk mencapai
keselarasan standar internasional.
4. Sistem Akuntansi Keuangan di Thailand
Thailand
adalah salah satu negara di Aasia Tenggara yang berhasil menghindari
penjajahan. Tetapi sistem akuntansi di negara ini menghargai transparansi dan
kebutuhan informasi investor, mirip dengan negara Anglo-Amerika. Setelah krisis
keuangan tahun 1997. Thailand menerapkan reformasi untuk meningkatkan kerjasama
pemerintah dan meningkatkan investasi untuk kompetisi. Perekonomian Thailand
pulih dengan cepat dan mengalami pertumbuhan yang bagus. Tingkat kemiskinan
juga menurun sebagai akibat dari penguatan ekonomi.
Standar akun dikeluarkan oleh ICAAT,
yang didirikan pada tahun 1948. tetapi, standar akuntansi Thailand harus
disetujui oleh menteri keuangan dan ditempatkan secara hukum sebelum perusahaan
menggunakan mereka. Sekarang ICAAT telah mengadopsi 21 dari seluruh standar
IAS.
Komisi
bursa saham Thailand mensyaratkan bahwa semua perusahaan yang mendaftarkan diri
pada SET (bursa saham Thailand) harus diaudit oleh auditor eksternal dan
independen. Lebih auh lagi perusahaan yang ingin mendaftarkan diri dalam bursa
harus memenuhi beberapa persyaratan yang dibutuhkan oleh investor. Sebagai
tambahan , ini sudah diputuskan bahwa pengawasan perusahaan yang sudah masuk ke
dalam bursa saham yang dulunya dilakukan oleh menteri keuangan sekarang di
pindahkan ke Thailand SEC yang mana akan menghasilkan peraturan organisasi dan
penekanan hukum ke perusahaan yang sudah terdaftar dalam bursa saham.
- Sistem Akuntansi
Keuangan di Indonesia
Dikatakan sebagai berpotensi
ekonomi besar, dilihat dari semua ketersediaan sumber daya yang dimiliki
Indonesia, baik sumber daya alam maupun manusia. Indonesia menganut sistem code law, dan penyajian laporan keuangannya
adalah untuk “penyajian wajar” bukan untuk “kebenaran dan kewajaran”.
Berdasarkan
seajarah, sistem akuntansi Indonesia didasari oleh sistem akuntansi Belanda
sebagai hasil dari pengaruh Belanda di negeri ini. Tetapi, ikatan antara kedua
negara rusak pada pertengahan tahun 1900. Indonesia berubah mengikuti praktik
akuntansi AS. IAI didirikan pada tahun 1959 untuk membimbing akuntan Indonesia.
Pada tahun 1970 IAI membuat kode dan diadopsi oleh prinsip dan dasar akuntansi
berdasarkan GAAP Aspada waktu itu. Sistem akuntansi Indonesia berfokus kepada
informasi yang dibutuhkan oleh investor diatas permintaan pemerintah. Pada
tahun 1974, IAI membuat komite standar akuntansi keuangan untuk membuat standar
keuangan.
Indonesia
telah membuat perkembangan ekonomi yang bagus pada dekade yang lalu. Tetapi
krisis fiansial asia membuat negara ini menuju ke arah kemiskinan. Sejak
krisis, Indonesia telah melakukan beberapa perubahan sosial dan politik. Yang
menghasilkan perubahan substansial dan merubah drajat kemakmuran sperti sebelum
krisis.
Pada
tahun 1994, komite standar akuntansi keangan direkonstruksi sebagai aturan
standar akuntansi yang lebih independen atas IAI, sekarang DSAK bekerja untuk
mengharmonisasi standar akuntansi indonesia dengan IFRS.
Referensi :
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/martani/material/pak12keragamanstandarcompatibilitymode.pdf
lana.staff.gunadarma.ac.id/.../4+Pembandingan+Sistem+Akuntansi.ppt
Indhira Kuspratiwi. Pengaruh Konvergensi IFRS dan Kepemilikan Saham Asing
Terhadap Konservatisme Akuntansi. Universitas Sebelas Maret.
Natalia Titiek Wiyani, S.Pd. Standarisasi, Harmonisasi dan Konvergensi IFRS
(International Finance Reporting Standar and Practices).
Tulisan Ini
Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi
Internasional
Nama
: Saraswati Diana
Dosen
: Jessica Barus, S.E., Mmsi.
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
EKONOMI
0 komentar:
Posting Komentar