“PT
Mustika Ratu, Tbk.”
Profil
Sejarah dan Pendiri PT Mustika Ratu, Tbk
Pengusaha,
Pakar Jamu sekaligus Doktor juga politikus dan pejuang kesetaraan gender,
adalah beberapa atribut yang disandangkan padanya. Mooryati Soedibyo lengser
dari kehidupan keraton untuk mengabdi pada suami dan keluarga. Lalu, dari
garasi rumahnya, ia mulai melakukan keahlian yang telah diwariskan padanya;
tradisi kesehatan dan kecantikan Jawa. Dengan modal 25 ribu produk tradisi ini
telah membawanya kepuncak sukses hingga mancanegara.
PT. Mustika Ratu Tbk
merupakan perusahaan nasional yang bergerak dalam industri pembuatan jamu,
kosmetik dan bahan-bahan untuk perawatan kecantikan. Awal berdirinya perusahaan
kosmetik terbesar di Indonesia ini tidak lepas dari peran penting sang pendirinya,
yakni puteri keturunan Keraton Surakarta DR. Hj. BRA Mooryati Soedibyo, S.S,
M.Hum. Dengan membawa tradisi keluarga yang telah berjalan selama
bertahun-tahun akan keterampilan meramu bahan-bahan alami untuk dibuat jamu
yang nantinya dibuat untuk perawatan kesehatan dan kecantikan. Warisan yang
diterapkan tidak hanya untuk meramu bahan saja, namun keterampilan untuk
memilih tumbuhan berkhasiat lainnya yang dulu masih menjadi monopoli bangsa
asing.
Keterampilan yang
didapat di keraton mulai dipraktikkannya saat BRA Mooryati telah menikah. Untuk
mengisi waktu luangnya, dia memuat beberapa jenis jamu dan lulur yang kemudian
dia bagikan secara cuma-cuma kepada istri teman sejawat suaminya. Bak gayung
bersambut, banyak orang-orang yang suka akan jamu dan lulur buatannya, sehingga
banyak yang mulai memesan jamu Komajaya, Komaratih, Lulur, Mangir, Parem
lengkap, dan lain lain untuk persiapan pernikahan. Karena permintaan yang
semakin meningkat membuat BRA Mooryati mulai untuk membuat produk dalam skala besar.
Langkah ini mulai dilakukan pada tahun 1973. Tempatnya pun hanya dimulai dari
garasi rumahnya yang hanya dibantu oleh dua orang pembantunya.
Tak butuh waktu yang
lama bagi BRA mooryati untuk mengambangkan bisnisnya. Nyatanya dua tahun
berselang berdirilah PT Mustika Ratu pada tahun 1975. Pada awal produksinya,
Mustika Ratu hanya membuat 5 macam jamu, beberapa lulur dan kosmetik
tradisional lain seperti lulur, mangir, bedak dingin, dan air mawar.
Namun penambahan varian produk dirasa perlu untuk memenuhi permintaan konsumen
sejalan dengan penambahan karyawan pada tahun-tahun berikutnya. Produk-produk
Mustika Ratu mulai didistribusikan ke toko-toko melalui salon-salon kecantikan
yang meminta menjadi agen sejak tahun 1978 mulai dari Jakarta, Semarang, Surabaya,
Bandung, dan Medan.
Untuk memenuhi
permintaan dari konsumen yang semakin meningkat, akhirnya pada tanggal 8 April
1981 diresmikan-lah pabrik PT Mustika Ratu oleh Menteri Kesehatan untuk
kegiatan produksi yang semakin besar. Mustika Ratu nyatanya tidak hanya mampu
memenuhi permintaan dari pasaran dalam negeri saja. Selangkah lebih maju,
Mustika Ratu juga mulai melebarkan sayap bisnisnya hingga ke pasaran luar
negeri. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor produk Mustika Ratu terbesar
antara lain Malaysia, Brunei dan Singapura.
Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia
Mustika Ratu menjelma
menjadi perusahaan jamu dan kosmetik terbesar di Indonesia. Hal ini sejalan
dengan pencatatan saham untuk pertama kalinya dalam jajaran nama perusahaan di
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Juli
1995. Hingga saat ini Mustika Ratu telah mempekerjakan lebih dari 3000
orang karyawannya yang telah memproduksi banyak varian jamu dan kosmetik, di
antaranya perawatan rambut (shampoo bayam, minyak cem-ceman, shampoo merang,
rice straw shampoo, hibiscus leaf 2in1 shampoo, dll.), perawatan wajah
(pembersih jeruk nipis, ketimun, sari sekar gambir, mawar, penyegar mawar
merah, ketimun, dll.), perawatan badan (zaitun, pepaya, kopi body care, dlll.),
tren warna 2012 Amuspa Buketan, dll., jamu beras kencur, kunir asam, dan masih
banyak lagi produk jamu dan kosmetik lainnya.
Anak Perusahaan PT Mustika Ratu, Tbk
Selain itu Mustika Ratu
juga telah menerima berbagai macam penghargaan, di antaranya "Indonesian
Best Brand Platinum 2011" untuk Slimming Tea product 6 tahun
berturut-turut (pada tahun 2006-2011) dari Majalah SWA dan MARS,
"Indonesian Best Brand Award" untuk Bengkoang Roots Mask Product 3
tahun berturut-turut (pada tahun 2009-2011) dari Majalah SWA dan MARS, Bazaar
Beauty Award" untuk Bengkoang Roots Mask Product (pada tahun 2009-2010)
dari Majalah Harpers Bazaar, "Indonesian Best Packaging Award 2009"
untuk Mustika Ratu Bengkoang whitening Hand & Body Lotion dan Puteri
Body Splash Cologne from Majalah SWA dan IBS, "Best CEO 2009" dari
Warta Majalah Ekonomi,"Indonesia Best Original Product Award 2009"
untuk Slimming Tea dari surat kabar Bisnis Indonesia,"Asia Pacific
Entrepreneurship Award 2009" dari Asian Enterprise, "Go International
Spa Award 2008" dari Indonesian Franchise Association, "Indonesian
Best Herbal Medicine Award 2008" for Slimming Tea product dari Majalah SWA
dan Brandmaker, "Health and Beauty Award 2008" untuk Best Herbal
Slimming Tea dari Watsons-Malaysia, "Indonesian Most Admired Companies
Award 2007" dari Majalah Business Week dan Frontier, "Shawali
Award" as Environmentally Friendly Businessman dari Indonesia
Environmental Management dan Information Center, "Upakati Award"
dalam mempertahankan obat-obat tradisional dari Presiden Republik Indonesia,
Best of the Best Entrepreneur of the Year" dari Ernes & Young serta
beberapa penghargaan lainnya.
Dan saat ini PT Mustika
Ratu, Tbk dipimpin oleh Putri K Wardani sebagai Presiden Direktur. PT Mustika
Ratu, Tbk senantiasa menjaga kualitas produk dan melahirkan berbagai inovasi,
guna mengakomodir kebutuhan masyarakat. Perkembangan perusahaan yang stabil
dibuktikan dengan PT Mustika Ratu, Tbk memiliki beberapa anak perusahaan. Memiliki
anak perusahaan merupakan salah satu rencana jangka panjang yang dilakukan Grup
Mustika Ratu guna melebarkan sayap ke bisnis industri.
Anak
perusahaan yang berada dinaungan PT Mustika Ratu, Tbk diantaranya :
Ø PT
Mustika Ratubuana International
Ø PT
Paras Cantik Kenanga
Ø PT
Mustika Ratu (M) Sdn. Bhd.
Ø PT
Mustika International Laboratories
Ø PT
Mustika Ratu Properties (M) Sdn. Bhd.
Jumlah
Saham yang Beredar dari PT Mustika Ratu, Tbk
Perseroan memperoleh Surat Pemberitahuan
Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No.S-874/PM/95 pada tanggal 28
Juni 1995 dari Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam-LK) atas Pendaftaran
Perseroan menawarkan 27 juta lembar saham kepada masyarakat dengan nilai
nominal Rp 500 per saham dengan harga penawaran Rp 2.600 per saham melalui
bursa efek di Indonesia. kelebihan harga jual saham atas nilai nominal saham
telah dibukukan sebagai tambahan modal disetor.
Perseroan memperoleh persetujuan untuk
mencatatkan seluruh sahamnya sebanyak 107.000.000 lembar saham di Bursa Efek
Jakarta tanggal 27 Juli 1995 berdasarkan Surat Direksi PT Bursa Efek Jakarta NO
. S-376/BEJ.1.2/VII/1995 pada tanggal 24 Juli 195.
Pada tahun 2002 perseroan melakukan pemecahan nilai nominal saham (Stock
Split) dengan nilai nominal lama Rp 500 per lembar saham menjadi nilai nominal
baru sebesar Rp 125 per lembar saham. Pemecahan nilai nominal saham tersebut
telah diumumkan oleh PT Bursa Efek Jakarta melalui No.PENG-453/BEJ.EEM/08-2002
tanggal 1 Agustus 2002. Total saham beredar setelah dilakukan pemecahan nilai
nominal menjadi sebesar 428.000.000 lembar saham, Desember 2014.
Penerapan
IFRS (International Financial Reporting Standards) Dalam Pelaporan Keuangan
PT Mustika Ratu, Tbk
IFRS kepanjangan International Financial
Reporting Standards. IFRS mrupakan : Standar, Interpretasi & Kerangka Kerja
dlm rangka Penyusunan & Penyajian Laporan Keuangan yang diadopsi oleh IASB
International Accounting Standards Board. Sebelumnya IFRS ini lebih dikenal
dengan nama International Accounting Standards (IAS). Di benua Amerika, hampir
semua negara di Amerika Latin dan Kanada mengadopsi IFRS. Di Eropa,
negara-negara selain Uni Eropa seperti Turki dan Rusia juga telah mengadopsi
IFRS secara penuh. Negara2 Asia yang telah mengimplementasi IFRS : India
(2011-2014),Indonesia(2012), Malaysia(2012),Korea(2012), (45)Jepang
(2010-2015),Thailand (2011-2015). (46)Sedangkan negara-negara Australia,
Hongkong dan Singapore sudah menerapkannya lebih 90 persen.(47)Sebagian besar
negara anggota G20 juga merupakan pengadopsi IFRS.
Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa
laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode
yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas:
1. Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode
yang disajikan.
2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan
pada IFRS.
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para
pengguna.
Konvergensi Standar laporan ke Standar Pelaporan Keuangan Internasional
(IFRS) :
Penerapan International Financial Accounting Standard (IFRS) di Indonesia
saat ini masih belum banyak dilakukan oleh kalangan ekomoni di Indonesia.
Padahal penerapan IFRS dalam sistem akuntasi perusahaan akan menjadi salah satu
tolak ukur yang menunjukkan kesiapan bangsa Indonesia bersaing di era
perdagangan bebas.
IFRS saat ini menjadi topik hangat di kalangan ekonomi, khususnya di
kalangan akuntan. IAI telah menetapkan tahun 2012 Indonesia sudah mengadopsi
penuh IFRS, khusus untuk perbankan diharapkan tahun 2010. Tapi rupanya sampai
sekarang masih kalang kabut, padahal Indonesia sudah mengacu pada IFRS ini
sejak 1994.
Di indoensia sebenarnya sebagian
perusahaan yang sudah mengacu pada IFRS, pengapdosian IFRS mestinya diikuti
pula dengan pengapdosian standar pengauditan internasional. Standar pelaporan
keuangan perusahaan tidak akan mendapatkan pengakuan tinggi, bila standar yang
digunakan untuk pengauditan masih standar lokal.
Penyebab konvergensi standard pelaporan akuntansi ke IFRS
Indonesia telah memiliki sendiri
standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Prinsip atau standar akuntansi
yang secara umum dipakai di Indonesia tersebut lebih dikenal dengan nama
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). PSAK disusun dan dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia adalah organisasi profesi
akuntan yang ada di Indonesia.
Dari revisi tahun 1994 IAI juga
telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi standar PSAK kepada International
Financial Reporting Standard (IFRS). Selanjutnya harmonisasi tersebut diubah
menjadi adopsi dan terakhir adopsi tersebut ditujukan dalam bentuk konvergensi
terhadap International Financial Reporting Standard. Program konvergensi terhadap
IFRS tersebut dilakukan oleh IAI dengan melakukan adopsi penuh terhadap standar
internasional (IFRS dan IAS).
Dalam
melakukan konvergensi IFRS, terdapat dua macam strategi adopsi, yaitu big bang
strategy dan gradual strategy. Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS
sekaligus, tanpa melalui tahapan-tahapan tertentu. Strategi ini digunakan oleh
negara -negara maju. Sedangkan pada gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan
secara bertahap. Strategi ini digunakan oleh negara – negara berkembang seperti
Indonesia.
Terdapat 3 tahapan dalam
melakukan konvergensi IFRS di Indonesia, yaitu:
1. Tahap Adopsi (2008 – 2011), meliputi aktivitas dimana seluruh IFRS diadopsi ke PSAK, persiapan infrastruktur yang diperlukan, dan evaluasi terhadap PSAK yang berlaku.
2. Tahap Persiapan Akhir (2011), dalam tahap ini dilakukan penyelesaian terhadap persiapan infrastruktur yang diperlukan. Selanjutnya, dilakukan penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS.
1. Tahap Adopsi (2008 – 2011), meliputi aktivitas dimana seluruh IFRS diadopsi ke PSAK, persiapan infrastruktur yang diperlukan, dan evaluasi terhadap PSAK yang berlaku.
2. Tahap Persiapan Akhir (2011), dalam tahap ini dilakukan penyelesaian terhadap persiapan infrastruktur yang diperlukan. Selanjutnya, dilakukan penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS.
3. Tahap Implementasi (2012), berhubungan dengan aktivitas penerapan PSAK IFRS secara bertahap. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap dampak penerapan PSAK secara komprehensif.
Indonesia menganut bentuk yang mengambil IFRS sebagai referensi dalam
sistem akuntansinya. Program konvergensi IFRS ini dilakukan melalui tiga
tahapan yakni tahap adopsi mulai 2008 sampai 2011 dengan persiapan akhir
penyelesaian infrastruktur dan tahap implementasi pada 2012. Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK –IAI) telah menetapkan roadmap. Pada tahun
2009, Indonesia belum mewajibkan perusahaan-perusahaan listing di BEI
menggunakan sepenuhnya IFRS, melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi
keuangan nasional atau PSAK. Namun pada tahun 2010 bagi perusahaan yang
memenuhi syarat, adopsi IFRS sangat dianjurkan. Sedangkan pada tahun 2012,
Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan DSAK
merencanakan untuk menyusun/merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan
IAS/IFRS versi 1 Januari 2009. Pemerintah dalam hal ini Bapepam-LK, Kementerian
Keuangan sangat
mendukung
program konvergensi PSAK ke IFRS.
Konvergensi PSAK ke IFRS memiliki manfaat sebagai berikut: Pertama,
meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK). Kedua, mengurangi biaya
SAK. Ketiga, meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan. Keempat,
meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan. Kelima, meningkatkan
transparansi keuangan. Keenam, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang
penghimpunan dana melalui pasar modal. Ketujuh, meningkatkan efisiensi
penyusunan laporan keuangan.
Untuk melihat kepatuhan perusahaan di Indonesia dalam penyusunan laporan
keuangan sesuai dengan IFRS, maka secara umum kalimat pernyataan dalam laporan
keuangan adalah sebagai berikut :
1.
Bertanggung jawab
atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian
2.
Laporan keuangan
konsolidasi telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia
3.
a. Semua
informasi dalam laporan keuangan konsolidasian telah dimuat secara lengkap dan
benar,
b. Laporan
keuangan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan
tidak menghilangkan infomasi atau fakta material
4.
Bertanggung
jawab atas sistem pengendalian internal dalam Perusahaan dan entitas anak.
Termasuk
juga dalam laporan keuangan PT Mustika Ratu, Tbk Tahun 2014 (Di bagian
awal-surat pernyataan laporan auditor).
Itu artinya,
laporan keuangan PT Mustika Ratu, Tbk Tahun 2014 sudah mengacu pada ketetapan
IFRS.
Untuk melihat perubahan dan dampak dari penerapan IFRS, maka kita dapat
melihatnya melalui Catatan Atas Laporan Keuangan, khususnya pada Kebijakan
Akuntansinya.
PSAK yang direvisi dan ditujukan dalam rangka tujuan konvergensi PSAK
terhadap IFRS adalah:
a.
PSAK 16 tentang Properti Investasi
b.
PSAK 16 tentang Aset Tetap
c.
PSAK 30 tentang Sewa
d.
PSAK 50 tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
e.
PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
Perbedaan mendasar laporan keuangan
sebelum penerapan IFRS dan setelah penerapan IFRS yaitu:
1.
PSAK yang semula berdasarkan Historical Cost mengubah
paradigmanya menjadi Fair Value based.
Terdapat kewajiban dalam pencatatan
pembukuan mengenai penilaian kembali keakuratan berdasarkan nilai kini atas
suatu aset, liabilitas dan ekuitas. Fair Value based mendominasi
perubahan-perubahan di PSAK untuk konvergensi ke IFRS selain hal-hal lainnya. Sebagai
contoh perlunya di lakukan penilaian kembali suatu aset, apakah terdapat
penurunan nilai atas suatu aset pada suatu tanggal pelaporan. Hal ini untuk
memberikan keakuratan atas suatuatas suatu laporan keuangan.
2.
PSAK yang semula lebih berdasarkan Rule Based berubah
menjadi Prinsiple Based.
Rule based adalah
manakala segala sesuatu menjadi jelas diatur batasan batasannya. Sebagai contoh
adalah manakala sesuatu materiality ditentukan misalkan diatas 75% dianggap
material dan ketentuan-ketentuan jelas lainnya.
IFRS menganut prinsip prinsiple
based dimana yang diatur dalam PSAK update untuk mengadopsi IFRS
adalah prinsip-prinsip yang dapat dijadikan bahan pertimbagan Akuntan /
Management perusahaan sebagai dasar acuan untuk kebijakan akuntansi perusahaan.
3.
Pemutakhiran (Update) PSAK untuk memunculkan transparansi dimana laporan
yang dikeluarkan untuk eksternal harus cukup memiliki kedekatan fakta dengan
laporan internal. Pihak perusahaan harus mengeluarkan pengungkapan pengungkapan
(disclosures) penting dan signifikan sehingga para pihak pembaca laporan
yang dikeluarkan ke eksternal benar-benar dapat menganalisa perusahaan dengan
fakta yang lebih baik.
Referensi :
Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Akuntansi Internasional
Nama
: Saraswati Diana
Dosen : Jessica Barus,
SE.,MMSI.
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
0 komentar:
Posting Komentar