Pages

Sabtu, 18 Juni 2016

Analisis Jurnal 2

Analisis Jurnal 2
Topik/Tema                 : IFRS, U.S. GAAP, dan PSAK
Judul                           : Perbedaan IFRS, U.S. GAAP, dan PSAK : Invesment Property
Nama Penulis/Peneliti : Nunik L.D.
Ringkasan                   :

 Akuntansi merupakan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan mengenai transaksi (kejadian ekonomi dan keuangan) suatu organisasi, baik organisasi profit maupun non profit untuk menghasilkan informasi yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pihak internal maupun pihak eksternal organisasi. Oleh karena itu, informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan kondisi organisasi yang sebenarnya. Menurut Ball and Brown (1968) dalam Hoesada (2008), informasi yang dihasilkan laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan disamping yang berasal dari sumber lain, baik informasi keuangan dan non keuangan, dan hal ini telah banyak dibuktikan secara alamiah walaupun informasi dalam laporan keuangan (hanya) berisi kejadian atau peristiwa yang telah terjadi (post information), karena laporan keuangan berdaya prediksi. Dengan demikian laporan keuangan yang disajikan oleh suatu organisasi harus dapat dipahami, relevan, dan dapat diandalkan, serta dapat dibandingkan, agar berguna bagi pembuat keputusan atau pengguna laporan keuangan tersebut. Berdasarkan pengadopsian maka jelas akan ada perbedaan antara IFRS, U.S. GAAP dan PSAK. Akan tetapi untuk PSAK yang berlaku per 1 Januari 2008 tidak ada perbedaan dengan IFRS karena PSAK mengadopsi IFRS secara penuh, akan tetapi antara IFRS, PSAK dengan U.S. GAAP akan ada perbedaan. Penulis hanya akan membahas mengenai perbedaan antara IFRS, U.S. GAAP dan PSAK dalam hal properti investasi (Investment Property), khususnya mengenai perbedaan IFRS, U.S. GAAP dan PSAK dalam hal penyajian (presentation), pengakuan (recognition), pengukuran (measurement), dan pengungkapannya (disclosure). Metode yang digunakan adalah kualitatif. metode penyusutan yang digunakan; masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode; rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode yang menunjukkan penambahan-penambahan, pelepasan-pelepasan, penyusutan, jumlah dan rugi penurunan nilai yang diakui dan jumlah pemulihan rugi penurunan nilai selama satu periode, perbedaan nilai tukar neto, transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri, dan perubahan lain; serta nilai wajar properti investasi, jika nilai wajar dari properti investasi tidak dapat diukur secara andal, tambahan pengungkapan diperlukan, termasuk jika mungkin kisaran estimasi dimana nilai wajar kemungkinan besar berada. Berdasarkan uraian pembahasan diatas dapat terlihat perbedaan antara IFRS, U.S. GAAP dan PSAK dalam hal properti investasi, mulai dari penyajian (presentation), pengakuan (recognition), pengukuran (measurement), dan pengungkapannya (disclosure). Maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara IFRS, U.S. GAAP dan PSAK dalam hal properti investasi, mulai dari penyajian (presentation), pengakuan (recognition), pengukuran (measurement), dan pengungkapannya (disclosure).

Ø  Jurnal Akuntansi Vol.2 No.1 Mei 2010: 59-69, Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi – Universitas Kristen Maranatha.

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : Saraswati Diana
Dosen       : Jessica Barus, S.E., Mmsi.

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI



0 komentar:

Posting Komentar