Analisis
Jurnal 2
Topik/Tema : IFRS, U.S. GAAP, dan PSAK
Judul : Perbedaan IFRS,
U.S. GAAP, dan PSAK : Invesment Property
Nama Penulis/Peneliti : Nunik L.D.
Ringkasan :
Akuntansi merupakan
suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan mengenai
transaksi (kejadian ekonomi dan keuangan) suatu organisasi, baik organisasi
profit maupun non profit untuk menghasilkan informasi yang akan digunakan dalam
pengambilan keputusan oleh pihak internal maupun pihak eksternal organisasi. Oleh
karena itu, informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan kondisi organisasi
yang sebenarnya. Menurut Ball and Brown (1968) dalam Hoesada (2008), informasi
yang dihasilkan laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang
relevan dalam pengambilan keputusan disamping yang berasal dari sumber lain,
baik informasi keuangan dan non keuangan, dan hal ini telah banyak dibuktikan
secara alamiah walaupun informasi dalam laporan keuangan (hanya) berisi
kejadian atau peristiwa yang telah terjadi (post information), karena laporan
keuangan berdaya prediksi. Dengan demikian laporan keuangan yang disajikan oleh
suatu organisasi harus dapat dipahami, relevan, dan dapat diandalkan, serta
dapat dibandingkan, agar berguna bagi pembuat keputusan atau pengguna laporan
keuangan tersebut. Berdasarkan pengadopsian maka jelas akan ada perbedaan
antara IFRS, U.S. GAAP dan PSAK. Akan tetapi untuk PSAK yang berlaku per 1
Januari 2008 tidak ada perbedaan dengan IFRS karena PSAK mengadopsi IFRS secara
penuh, akan tetapi antara IFRS, PSAK dengan U.S. GAAP akan ada perbedaan.
Penulis hanya akan membahas mengenai perbedaan antara IFRS, U.S. GAAP dan PSAK
dalam hal properti investasi (Investment Property), khususnya mengenai
perbedaan IFRS, U.S. GAAP dan PSAK dalam hal penyajian (presentation),
pengakuan (recognition), pengukuran (measurement), dan pengungkapannya
(disclosure). Metode yang digunakan adalah kualitatif. metode penyusutan yang
digunakan; masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; jumlah tercatat
bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan akumulasi rugi penurunan nilai)
pada awal dan akhir periode; rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi
pada awal dan akhir periode yang menunjukkan penambahan-penambahan,
pelepasan-pelepasan, penyusutan, jumlah dan rugi penurunan nilai yang diakui
dan jumlah pemulihan rugi penurunan nilai selama satu periode, perbedaan nilai
tukar neto, transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan
sendiri, dan perubahan lain; serta nilai wajar properti investasi, jika nilai
wajar dari properti investasi tidak dapat diukur secara andal, tambahan
pengungkapan diperlukan, termasuk jika mungkin kisaran estimasi dimana nilai
wajar kemungkinan besar berada. Berdasarkan uraian pembahasan diatas dapat
terlihat perbedaan antara IFRS, U.S. GAAP dan PSAK dalam hal properti
investasi, mulai dari penyajian (presentation), pengakuan (recognition),
pengukuran (measurement), dan pengungkapannya (disclosure). Maka
dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara IFRS, U.S. GAAP dan PSAK dalam hal
properti investasi, mulai dari penyajian (presentation), pengakuan
(recognition), pengukuran (measurement), dan pengungkapannya (disclosure).
Ø Jurnal
Akuntansi Vol.2 No.1 Mei 2010: 59-69, Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
– Universitas Kristen Maranatha.
Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Akuntansi Internasional
Nama : Saraswati
Diana
Dosen : Jessica Barus,
S.E., Mmsi.
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
0 komentar:
Posting Komentar