Nama : Saraswati Diana
Kelas : 3EB19
Npm : 26212845
Bahasa
Indonesia ke-4
Tugas nomor 10
Guna
Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan
usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan
disertasi sebenarnya menunjuk kepada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh
karena itu hal-hal yang dituntut untuk rancangan usulan penelitian untuk
disertasi dan dalam usulan penelitian untuk disertasi selalu menunjuk kepada
apa yang dituntut untuk suatu disertasi. Kalau dilihat dari segi proses,
rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses
penyusunan disertasi.Oleh sebab itu usulan penelitian adalah langkah
berikutnya, dan disertasi adalah hasil akhirnya.
Manfaat
Rancangan Usulan Penelitian
Pengertian
penelitian mengandung 2 manfaat penelitian, yaitu: maanfaat teoritis dan
manfaat praktis.
a.
Manfaat
Teoritis
Penelitian
yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian
verikatif. Keraguan terhadap suatu teori, muncul jika teori yang bersangkut
tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian
terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa
menolak atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
b. Manfaat Praktis
Pada sisi
lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis.
Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun
lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan
pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka.
Kedua
manfaat penelitian tersebut merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian,
sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.
Suatu
penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi
dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya
a. Skripsi
b. Makalah untuk seminar,
simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya
c. Karangan ilmiah
d. Tesis magister/disertasi doktor
e. Laporan proyek
Bobot dan mutu akademis
karangan ilmiah hasil penelitian itu dapat dikaji dan dinilai dari 6 aspek :
·
Aktualitas masalah
Masalah yang diformulasikan haruslah
masalah yang masih hangat diperbincangkan/upto date dan banyak mencari
perhatian para ahli untuk dicari jawabannya serta juga harus nyata adanya
·
Relevansi manfaat praktis
Jawaban masalah yang dikemukakan
bernilai prakktis, sehingga hasil penelitian bedaya guna serta menjangkau
masyarakat luas. Kesimpulan- kesimpulan yang ditarik harus mantap dan
saran-sarannya menarik perhatian dan beralasan kuat
·
Metodologi penelitian akurat
bObot mutu akademis karya tulis
hasil penelitian itu ditentukan juga oleh adekuasi rancangan penelitian,
instrumentasi dan pengukuran, metodologi penulisannya juga ikut menentukan
bobot nilai/ mtu akademis karya tulis ilmiah
·
Orisinalitas penelitian
Penelitian disebut orisinal bila
bahan dan atau metode yang digunakan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain,
setidak-tidaknya menurut jangkauan informasi yang tersedia. Dengan kata lain
walaupun bahan sama tetapi metodenya beda, maka penelitian itu dianggap
penelitian orisinal dan juga sebaliknya jika bahan beda tapi metode sama itu
juga digolongkan penelitian orisinal
·
Sumbangan terhadap ilmu pengetahuan
Penelitian yang bersipat integratif
dan konprehensif yaitu penelitian yang hasilnya merupakan kebulatan dan
menyeluruh
·
Sistematika penyusunan karya tulis
Ketajaman logika (way of thinking)
dan urutan serta kaitan logika (flow of thought) ini mengarahkan sistematika
dan jelasnya pokok persoalan dalam karya tulis, apabila materi yang terkumpul
dikomunikasikan secara konsisten dengan menjaga relevansi setiap aspek,
sedemikian sehingga kalimat yang satu berhubungan dean berkaitan maka
komunikasi yang dibuat akan lebih epektiif
rancangan usulan penelitian
adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulan
penelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran
secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep
serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian
dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan
penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai
melakukan penelitian secara mandiri.
RANCANGAN
USULAN PENELITIAN Terdiri Dari 3 Bagian Pokok :
Rancangan usulan penelitian
sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
·
Bagian Awal
1.
Judul penelitian
yang direncanakan akan dilakukan.
Ditulis dengan huruf kapital, judul
harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat
masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan
penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll)
2. Identitas penyusun rancangan.
Diahului dengan kata oleh lalu
ditulis nama peneliti, atau identitas lainnya yang dianggap penting
3. Tanggal pengajuan rancangan
Didahului dengan kalimat “ diajukan
kepada ….., pada tanggal….
·
Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
Ø Perumusan Masalah
Berisi tengtang penjelasan mengapa
masalah yang dikemukan dalam judul dianggap menarik, penting, dan perlu di
teliti. Dalam perumusan masalah perlu bukti bahwa masalah itu belum ada
jawabannya atau pemecahannya(yang memuaskan) dalam perumusan masalah juga
dikemukakan konteks masalah itu dengan permasalahan lain. Unsur pokok perumusan
masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :
1.
Penjelasan
mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian
untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
2.
Beberapa
bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
3.
Letak
masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
Ø Tujuan dan kegunaan penelitian.
Secaa
eksklusif dan spesifik harus diseebutkan maksud dan tujuan penelitian, kegunaan
dan arti pentingnya hasil penelitian yang diharapkan.
Ø Kerangka pemikiran teoritis.
Dalam bagian
ini dikemukakan tengtang garis-garis besar pemikiran teoritis sedemikian
sehingga jelas “pokok permasalahan”nya. Kerangka pemikiran yang logis itu
dapat pula disusun berdasarkan hasil observasi lapangan atau dari pertemuan
ilmiah
Ø Hipotesis kerja
Tidak semua
penelitian memiliki hipotesis tetapi jika penelitian itu ada hipotesis, maka
hipotesis harus dirumuskan dengan tepat, singkat, jelas dalam kalimat berita atau
“kalimat deklaratif”
Ø Metode penelitian.
Dalam metode
penelitian disebutkan beberapa maslah, yaitu :
1.
Penentuan
subjek penelitian, penentuan sampel yang akan dugunakan, penentuan ‘ sampling
design’ yang akan dipakai, dan teknik pengambilan sampel.
2.
Metode
pengumpulan data, alat pengukuran, dan cara pengukuran semuannya ditulis secara
jelas.
3.
Bahan yang
akan dipakai (bahan kimia, obat-obatan dan sebagainya) perlu disebutkan
spesipikasinya dan pabrik yang mengeluarkan jika ada, bila bahan berupa hewan
disebutkan ras, jenisnya dan asalnya dan sedemikian juga jika bahannya adalah
tumbuhan.
4.
Dalam bagian
ini perlu disebutkan alat perlengkapan untuk laboratoeium atau untuk lapangan
yang aka dipakai.
5.
Teknik atau
model analisis (statistik) yang akan dipakai dan perlu dijelaskan mengapa
memakai metode statistik tersebut.
6.
Jika perlu
disertakan rancangan untuk menerima atau menolak hipotesis dengan menggunakan
hipotesis nihil.
Ø Jadwal Penelitian.
Dalam
bagian ini perlu pertimbangan kelayakannya, jadwal penelitian perlu dibagi-bagi
berdasarkan tahap-tahap penelitian (hari, minggu, dan bulan) Jadwal penelitian
dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian
menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Tahap-tahap penelitian
yang akan dilakukan.
2.
Waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan
bulan.
3.
Rincian
kegiatan untuk tahap masing-masing.
·
Bagian Akhir
Ø Daftar pustaka
Penulisan
daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam
penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama
penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang
dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan
penelitian. Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah
seperti disebutkan dibawah ini :
Untuk buku :
1.
Nama penulis
2.
Untuk jurnal
:
3.
Untuk sumber
pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.
4.
Cara menulis
pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.
2.
Tahun
penerbitan
3.
Judul buku
4.
editor
5.
jilid ke-
6.
nama
penerbit
7.
Tempat
penerbitan.
8.
halaman
1.
Nama penulis
2.
Tahun
penerbitan
3.
Judul
tulisan
4.
Nama jurnal
5.
Jilid ( dan
nomor )
6.
Halaman.
Ø Rencana Anggaran
Berisi antara lain
1.
Upah dan
honorarium untuk semua staff
2.
Peralataan,
mencakup semua alat yang berguna selama penelitian dan dijelaskan alat-alat apa
yang akan habis pakai serta dijelaskaan jumlah biaya yang diperlukan
3.
Bahan habis
pakai, termasuk kerrtas dan alat perkantoran yang akan habis pakai
4.
Perjalan,
mencakup biaya transportasi dan biaya hidup sehari-hari, biaya itu dirinci per
hari
5.
Biaya sewa
(rent), mungkin dipelukan jika proyek berlangsung lama dan memerlukan sewa
gedung dan peralatan yang harganya mahal
6.
Pengeluaran
tak terduga, yang mencakup biaya yang tidak termasuk dalam bagian di atas,
misalnya biaya telepon, fotokopi, atau biaya pengeluaran tak terduga karena
staff kecelakaan dan lain-lain, biaya ini biasanya tidak boleh lebih dari 10 %
dari jumlah yang di atas
Ø Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.
Daftar
riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan
penelitian memuat hal-hal sebagai berikut :
1.
Nama lengkap
dan derajat akademik
2.
Tempat dan
tanggal lahir
3.
Pangkat dan
jabatan
4.
Riwayat
pendidikan tinggi
5.
Karya ilmiah
6.
Pertemuan
ilmiah yang dihadiri dan
7.
Penghargaan
ilmiah, bila ada.
·
BAHAN DAN FORMAT
Ø Bahan
Rancangan usulan penelitian
untuk disertasi ditulis pada kertas HVS 80, ukuran A4, dengan mempergunakan
warna hitam.
Tabel dan gambar, jika ada,
disajikan pada kertas yang sama.
Penyajian Naskah
A.
Pengetikan
1.
Rancangan usulan
penelitian untuk disertasi diketik dengan jarak 1,5 spasi.
2.
Huruf yang
digunakan huruf Times New Romans ukuran 12 point, 10 ketukan tiap inci.
3.
Untuk
seluruh naskah dipergunakan tipe huruf yang sama.
4.
Lambang,
huruf atau tanda yang tidak dapat dibuat dengan mesin tulis ditulis dengan rapi
menggunakan tinta hitam. Kata asing ditulis dengan huruf Italic.
5.
Huruf kursif
diganti dengan huruf biasa dengan diberi garis dibawahnya.
6.
Alenia baru
diberi indensi (masuk) 5 ketukan.
B.
Jarak Tepi
Ketikan terletak :
1.
Dari tepi
atas : 4 cm
2.
Dari tepi
bawah : 3 cm
3.
Dari tepi
kiri : 4 cm
4.
Dari tepi
kanan : 3 cm
·
Nomor Halaman
Halaman
naskah rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan
rujukannya diberi nomor urut dengan angka Arab, dimulai dengan angka 1. Semua
nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 2,5 cm dari tepi
atas.
Ø Tabel dan Gambar
1.
Tabel dan
gambar diberi nomor dengan angka Arab.
Tabel harus
diketik dengan menggunakan tipe huruf yang sama dengan yang digunakan untuk
mengetik keseluruhan naskah. Dalam hal pengetikan dilakukan dengan mesin tulis
IBM atau sejenisnya, harus dipergunakan kepala mesin tulis yang sama. Bila
pengetikan tidak mungkin, seperti misalnya lambang, huruf Yunani, penulisan
hendaklah dilakukan dengan menggunakan tinta hitam.
·
Berbagai Tingkatan Judul
Berbagai tingkatan judul ditulis
dengan cara sebagai berikut :
1.
Judul
diketik dengan huruf kapital semua pada halaman baru dengan jarak 5 cm dari
tepi atas dan dengan jarak yang seimbang dari tepi kiri dan kanan.
2.
Sub judul
huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital, diletakkan seimbang dari tepi
kiri dan kanan dan diberi garis bawah.
3.
Anak Sub
judul ditulis mulai dari tepi sebelah kiri, huruf pertamanya diketik dengan
huruf kapital dan diberi garis bawah.
4.
Judul dalam
tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti pada c, diikuti oleh kalimat
berikutnya.
·
Rujukan dan Kutipan
Semua sumber pustaka yang dikutip
(secara langsung atau tidak) dan dijadikan rujukan harus disebutkan. Cara
menyebutkan sumber itu antara lain dengan menuliskan di dalam kurung : nama
pengarang, tahun publikasi dan (kalau perlu) halaman yang dikutip atau yang
dijadikan rujukan, kecuali kalau ada ketentuan lain menurut kebiasaan dalam
suatu bidang ilmu tertentu. Jumlah halaman rancangan usulan penelitian
berkisar antara 15 – 20 halaman.
Bentuk dan Isi Penelitian
Isi laporan
terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.
1. Bagian Pendahuluan
a. Judul
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
2. Bagian Isi
a. Pendahuluan
b. Bahan dan Metode
c. Hasil Kegiatan
d. Pembahasan
3. Bagian Penutup
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
Berikut ini
adalah beberapa langkah penulisan laporan ilmiah yang patut
diperhatikan:
1) Tuliskan outline secara sederhana
dengan mengatur topik-topik dalam urutan yang logis, konsisten, dan sistematis.
2) Kembangkan outline tersebut dengan
cara memberikan judul, subjudul, bagian, dan subbagian.
3 Tuliskan hal yang akan diuraikan
pada setiap judul, subjudul, bagian, dan subbagian.
4) Cantumkan pada setiap judul,
subjudul, bagian, dan subbagian beberapa tabel, grafik, gambar, atau analisis
statistik yang dapat melengkapi argumentasi dalam bahasan.
5) Penulisan laporan mengacu pada
outline yang sudah dilengkapi dengan tabel, grafik, gambar, atau analisis
statistik lain.
6) Pada awal menulis, jangan terlalu
memperhatikan gaya bahasa yang digunakan karena penulis harus langsung menuju
sasaran untuk menyelesaikan draft pertama dari laporan lengkap.
7) Gaya bahasa, sebaiknya, diperbaiki
setelah draft pertama dari laporan lengkap selesai ditulis, dengan
memerhatikan:
·
konsistensi
dan kesinambungan materi
·
menghilangkan
pengulangan makna kalimat agar kalimat menjadi jelas dan tulisan menjadi
ringkas dan
·
memperhatikan
cara penulisan rujukan.
Berikut ini
adalah hal-hal yang harus diperhatikan saat penulisan rujukan atau daftar
pustaka.
Laporan ilmiah, biasanya, dilengkapi
dengan daftar pustaka. Daftar pustaka berisi daftar buku-buku atau referensi
yang dijadikan rujukan dalam laporan ilmiah.
Berikut cara penulisan
daftar pustaka.
1) Nama penulis dalam daftar pustaka
dituliskan secara terbalik.
Artinya, nama belakang ditulis di
awal. Lalu, diikuti nama depannya. Cara penulisan ini berlaku secara
internasional, tanpa mengenal tradisi dan kebangsaan.
Contoh:
Mochtar Lubis ditulis Lubis,
Mochtar.
Djago Tarigan ditulis Tarigan,
Djago.
2) Jika sumber buku tersebut ditulis
oleh dua orang, nama pengarang dituliskan semuanya, tetapi nama yang
penulisannya dibalikkan hanya nama penulis yang pertama.
Contoh:
Sofia, Adib dan Sugihastuti. 2003.
Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkembang. Bandung:
Katarsis.
3) Jika sumber buku tersebut ditulis
oleh lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama penulis pertama dan diikuti
dengan et all. (et allii = dan lain-lain) atau dan kawan-kawan (dkk.).
Contoh:
Elias, Maurice J. (dkk.) 2002.
Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja. Bandung: Kaifa.
4) Penulisan judul buku digarisbawahi
atau dicetak miring.
5) Urutan penulisan daftar pustaka
disusun berdasarkan abjad penulis setelah nama penulis dibalik. Dalam daftar
pustaka, tidak perlu digunakan nomor urut.
6) Baris pertama diketik mulai ketukan
pertama dari batas tepi margin dan baris berikutnya diketik mulai ketukan
kelima atau satu tab dalam komputer.
7) Jarak antara baris pertama dengan
baris berikutnya yang merupakan kelanjutannya adalah spasi rapat. Jarak antara
sumber satu dengan sumber lainnya adalah spasi ganda.
Contoh:
Sofia, Adib dan Sugihastuti. 2003.
Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkembang. Bandung:
Katarsis.
Elias, Maurice J. (dkk.) 2002.
Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja. Bandung: Kaifa.
Berdasarkan
penjelasan tersebut, unsur-unsur dalam Daftar Pustaka dapat kita gambarkan
seperti berikut:
Nama Penulis (dibalik). Tahun terbit.
Judul buku. Kota terbit: Penerbit.
Selain memperhatikan
bagian-bagiannya, perhatikan pula penggunaan
tanda baca. Selain buku, artikel
surat kabar, makalah, dan skripsi
atau tesis pun sering dijadikan
sumber rujukan karya tulis.
Daftar
Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar